Surabaya, -Maraknya perkelahian dengan melibatkan anak anak Genk yang notabenenya masih kecil, namun mampu membuat masyarakat sekitar resah, kali ini mendapat perhatian penuh dari pemerintah kota Surabaya untuk menciptakan suasana tertib dengan mengadakan patroli malam.
Hal ini merupakan sebuah wujud dari pemerintah kota Surabaya bersama TNI-POLRI untuk memberikan rasa aman dan nyaman, serta perkelahian antar Genk tidak terjadi kembali.
Tentunya untuk memberikan kontribusi nyata, Aliansi Madura Indonesia (AMI), juga turut andil dalam peran serta menjaga keamanan dan kenyamanan kota Surabaya.
Seperti malam ini (4/12), puluhan punggawa AMI mengikuti program yang diadakan oleh Pemkot Surabaya bersama tiga pilar dengan mengadakan patroli malam, mulai dari menyisir wilayah Surabaya Barat, Utara, Timur Selatan.
Dari hasil penelusuran di wilayah Surabaya Utara, telah ditemukan puluhan pemuda remaja yang berdalih hendak pulang usai melakukan sholawat.
Kendati demikian, pihak pemerintah bersama AMI mencoba menanyakan lebih dalam tujuan mereka sebenarnya, dan berhubung tidak ditemukan benda yang dirasa mencurigakan, lantas petugas menyuruh mereka pulang ke rumah masing-masing.
"Kami selaku putra putri Aliansi Madura Indonesia ingin memberikan kontribusi nyata, bahwasanya keamanan dan kenyamanan kota Surabaya adalah tanggung jawab kami, untuk itu jika ada yang berani mengganggu ketentraman, maka kami dari AMI akan menjadi garda terdepan membasmi semua itu, " tandas kepala Departemen Satgas Bledex sang panglima kuda liar usai melaksanakan patroli malam bersama tiga pilar kota Surabaya.
Bledex sang panglima kuda liar juga menambahkan, bahwasanya Aliansi Madura Indonesia akan senantiasa mengikuti program dari pemerintah yang sifatnya memberikan pelayanan dan keamanan terhadap masyarakat, sampai situasi menjadi tenang kembali.