Banyuwangi, -Kapitalisme adalah sistem perekonomian yang menekankan peran kapital ( modal ), yakni kekayaan dalam segala jenisnya, termasuk barang - barang yang digunakan dalam produksi lainnya (Bagus, 1996). Dalam kerajaan Negeri Dongeng kapitalisme sangat berkembang pesat.
Hal atau kondisi tersebut sangat tidak selaras dengan suburnya Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia yang ada di Negeri Dongeng. Mulai dari lelang jabatan, pekerjaan hingga biaya pendidikan sangat begitu terasa dan terlihat sistem kapitalismenya.
Baca juga:
Mimpi Jadi Presiden!
|
Percakapan anak desa dengan sesosok tersohor di salah satu tempat yang rindang dan teduh. Anak desa tersebut bernama sifa dan sosok tersohor bernama si "Kancil".
Sifa : Pak Kancil bagaimana pendapat bapak tentang kondisi Negeri Dongeng sekarang?.
Baca juga:
Ambisi Usman Untuk Jabatan Sekda
|
Pak Kancil : Weleh - weleh, tambah parah sekarang le.
Sifa : Parah seperti apa pak Kancil?
Pak Kancil : Negeri Dongengmu sekarang kacau. Kapitalisme ala kerajaan sangat terasa dan menguasai.
Sifa: Kapitalisme yang seperti apa pak Kancil
Pak Kancil: He he he he, pak Kancil tertawa sambil menyedot pipa cerutunya. Pinter kamu pingin tahu detail ya Sifa. Begini lo Sifa, biaya pendidikan sangat mahal bahkan pucuk pimpinan pendidikan di Negeri Dongengmu pernah sambat kepadaku. Ia berkata kalau jabatannya itu adalah jabatan transaksional yang begitu mahal. Jadi dia bisa menempati kursi hangatnya itu karena ia menyajikan miliaran rupiah yang harus ia setor sewaktu - waktu seseorang berpengaruh membutuhkan.
Sifa : Wah benar kah seperti itu pak Kancil?.
Pak Kancil : Sambil tertawa lirih ia bilang, kok ngueyel ( kok ngotot ) tidak percaya sama saya kamu ini dek Sifa. Aku ini kan orang tua, baik umur juga pengalaman saya di dunia seperti itu. Kalau pendidikan Sifa kan tahu beberapa waktu lalu ramai seantero jagad maya banyaknya anak generasi bangsa yang putus sekolah.
Sifa : Lalu jika benar kursi - kursi panas itu adalah posisi transaksional, kemana uang itu mengalir pak Kancil?
Pak Kancil : Uang itu mengalir ke Juragan Angkot, seperti yang pernah kamu tulis dan banyak peminat pembacanya. Uang itu mengalir melalui orang - orangnya juragan angkot. Wes le semunu wae ya ceritane ( sudah le segitu sjaa ya ceritanya ). Saya mau jemput isteri tercinta dulu.
Itulah sekilas gambaran kondisi di Negeri Dongeng. Pesan dalam percakapan antara Sifa dan pak Kancil adalah kapitalisme itu masih ada dan mendarah daging di semua lini yang ada di Negeri Dongeng. Orang kaya semakin kaya, dan yang miskin atau pas - pasan sulit untuk berkembang.
Semua ini hanyalah fiksi. Mohon maaf jika ada kesamaan nama ataupun peristiwa. Ini hanya sebagai hiburan semata.
Veri Kurniawan ( FOSKAPDA ).